17x minimal sehari kita meminta kepada Allah, “Ihdinash-shiraathal mustaqiim”, pandu kami di jalan yang lurus. Jalan apa yang lurus itu? Kita pun selalu baca penjelasannya
Dan itu, “Jalan mereka yang engkau karuniakan kenikmatan”. Dan menurut para mufasir, jalan itu adalah jalannya para Nabi, syuhada, shiddiqin, salihin. Itu jalan yang kita minta
Maka saat perjuangan ini memang penuh dengan ujian dan kesulitan, jangan mengeluh. Sebab itu tanda bahwa permintaan kita saat shalat sudah Allah ijabah, dijawab oleh Allah
Tak ada kisah para Nabi kecuali dipenuhi dengan kepayahan. Melawan para tiran yang dzalim, didustai bahkan disiksa manusia. Begitupun tak ada syuhada, shiddiqin dan salihin yang tak susah
Meminta jalan yang lurus, berarti meminta jalan yang penuh dengan kesulitan. Bagai panas yang melebur emas hingga hilang semua kotorannya, hingga tersisa kemurnian saja
Ada mereka yang sudah berlalu lebih dulu dari kita. Mereka yang lebih kuat, lebih kaya, lebih tampan, lebih mulia, lebih berilmu, lebih taat. Dan mereka pun mengalami kesulitan dalam taat
Maka saat kita merasa tak nyaman dalam meneguhi jalan taat, itu hanya salah satu bagian sunnah Rasulullah Muhammad. Sebab itulah jalan yang kita minta pada Allah, seperti Rasulullah
Jangan heran, mereka yang selalu ingin serupa dengan Rasulullah Muhammad, akan diserupakan pula oleh Allah dengan apa yang Rasulullah alami, berupa halangan dan rintangan
Tapi yang kita harapkan, kelak Rasulullah akan mengenali kita tersebab kita mengerahkan upaya yang terbaik meniru beliau. Yaitu tetap tegak melawan kedzaliman, tetap bersibuk dalam kebaikan
Profil Penulis
-
Seorang Pembelajar, Tak Lebih.
www.abufadli.com
Artikel Terbaru dari Penulis
- Satman News4 Oktober 2024Surat Edaran Kadisdikpora Cianjur tentang Penambahan Jam Pelajaran Keagamaan
- Artikel Pendidikan27 September 2024Perbedaan Disiplin Biasa dengan Disiplin Positif di Sekolah: Mana yang Lebih Efektif?
- Artikel Pendidikan26 September 2024Membangun Dunia Berkualitas Anak bersama Guru Hebat
- Satman News20 September 2024Ulasan Puisi “Buka Matamu Buka” Karya Bu Hadijah, S.Pd
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.