Bu Tutin Rustini: Tentang Kesetiaan dan Semangat Juang Seorang Alumni

Membaca kata “kesetiaan” dan “semangat juang”, senantiasa menyiratkan sikap hidup yang begitu optimis dalam mengarungi segala onak duri kehidupan. Sebuah sikap yang dimiliki, hanya oleh seseorang yang benar-benar memahami orientasi hidupnya, untuk beribadah kepada Allah SWT.

Menjadi komitmen kami sebagai admin web SMPN 1 Mande untuk mengeksplorasi segala sisi sekolah ini, termasuk kiprah-kiprah para alumni.

Edisi kali ini, kami mewawancarai seorang alumni, Bu Tutin Rustini, S.Pd.I, seorang pengajar di SD Negeri Kademangan. Beliau lulus dari SMPN 1 Mande tahun 1993. Beliau sampai sekarang aktif mengembangkan Gerakan Pramuka di Kecamatan Mande maupun di level Kabupaten Cianjur.

Berikut penuturan beliau, spesial untuk smpn1mande.sch.id

Kenangan di SMPN 1 Mande

Nama saya Tutin Rustini, saya adalah anak pertama dari 6 bersaudara. Sebagai anak pertama saya memiliki tanggung jawab membimbing adik-adik, sehingga sejak SD saya lebih sering membantu orang tua dibanding bermain seperti anak yang lain.

Setelah lulus dari sekolah dasar saya melanjutkan ke SMPN 1 Mande, alhamdulillah, di sinilah saya banyak belajar berorganisasi, baik OSIS, pramuka, paskibra dan PKS (Patroli Keamanan Sekolah) Begitupula dalam prestasi belajar ,alhamdulillah tidak mengecewakan walaupun sebenarnya pada masa ini ada ujian yang tengah keluarga kami hadapi,orang tua saya berpisah . Ada kegoncangan dalam diri dengan permasalahan yang dihadapi, namun sebagai seorang kakak saya harus kuat.

Perpisahan orang tua sangat mempengaruhi saya dan adik adik, bukan hanya secara psikis namun juga kondisi ekonomi , sehingga selama sekolah saya lebih sering membaca di perpustakaan daripada jajan, bahkan saya pernah pulang sekolah dengan jalan kaki, karena ibu hanya memberi untuk satu kali ongkos ke sekolah, namun saya tetap semangat untuk belajar.

Menjadi Ketua OSIS SMPN 1 Mande

Alhamdulillah dalam pemilihan, saya terpilih sebagai ketua OSIS, walaupun pada waktu itu saya sempat ragu karena saya merasa banyak keterbatasan namun dengan teman teman pengurus OSIS saya menjalankan tugas , belajar memimpin dan bekerjasama dengan teman teman.

Dari semua buku yang saya baca, ada satu buku yang membuat saya tertarik karena memberi motivasi agar saya tetap semangat, Otobiograpi Bapak Presiden Soeharto, hal itu pula yang membuat saya memberanikan diri menulis surat untuk bapak presiden.

Baca Juga:  Kiprah Alumni: Ragam Peluang Mendapatkan Uang

Bulan November 1993, saya mendapat balasan surat dari bapak Presiden melalui asisten menteri urusan Dokumentasi dan mass media, bapak R. Imam Soepardi, dan sebuah buku Otobiografi Presiden Soeharto dengan judul “Anak Desa“. Saya sangat bersyukur pernah belajar di SMPN 1 Mande, banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan,juga dewan guru yang sabar dan telaten mendidik kami, semoga Allah membalas kebaikannya dengan pahala berlipat ganda. Aamiin

Surat dari Asisten Presiden

Setelah dari SMPN 1 Mande…

Setelah lulus dari SMPN 1 Mande, saya melanjutkan ke SMA Negeri 2 Cianjur, saya pun aktif di pramuka, baik di ambalan Dewi Sartika, DKR Mande dan DKC Cianjur, alhamdulillah prestasi belajarpun masih bisa diraih walaupun penuh persaingan karena teman teman adalah siswa siswi berprestasi dari SMP nya, alhamdulillah saya mendapat beasisiwa berupa tabungan Batara yang diambil dari Kantor Pos setiap beberapa bulan sekali.

Namun ada hal yang tidak dapat saya lupakan, mungkin teman yang lain membelanjakan uang tersebut untuk kepentingan sendiri namun saya lebih sering membelanjakan untuk membeli sayuran, dan kebutuhan dapur untuk membantu orang tua . Saya tidak menyesali ujian yang tengah keluarga hadapi ,saya mencoba tabah bahwa ini adalah bagian dari skenario Allah.

Setelah lulus SMA, saya berharap bisa melanjutkan kuliah,namun kondisi keluarga yang sulit, dan adik adik lebih membutuhkan, ibu menyarankan untuk sementara saya berada di rumah membimbing adik adik. Apalagi ibu tinggal di perumahan yang jauh dari tetangga dengan enam anak yang masih kecil kecil.

Awal Kehidupan dalam Rumah Tangga

Akhirnya dengan pertimbangan kemaslahatan keluarga membutuhkan pigur yang dapat membimbing mereka, bulan Agustus saya dikhitbah,dan tanggal 2 November 1997, saya menikah, dengan niat untuk beribadah, dengan penuh kesederhanaan, karena kondisi keluarga yang tidak memungkinkan seperti yang lain, namun saya bersyukur karena pernikahan saya dihadiri oleh bapa Ustad Yayan pimpinan pondok Pesantren Nurussa’adah di mana saya menjadi salah satu santrinya pada waktu SMA dan ustad Tateng Jaelani,yang membaca ayat suci Al Quran .

Baca Juga:  Karya Nyata Pak Iman Sunarya, Kontribusi Untuk Bina Generasi

Setelah menikah semangat saya untuk mencari ilmu tidak pudar. Saya mengabdi menjadi guru honorer di sekolah dasar dan sore harinya di TKA/TPA. Kesempatan kuliah terbuka saya masuk PGTKI STAI Siliwangi Bandung dan selesai tahun 2003, tahun 2006 saya melanjutkan lagi kuliah di STAI Siliwangi jurusan PAI.

Karena saya mengajar bidang studi PAI, ada dua hari ketika tidak ada jadwal saya mengajar di Mts.Mathiyyatul Ulum, mengajar seni budaya, karena saya sedang kuliah membutuhkan tambahan keuangan apalagi sudah menikah dan memiliki anak.

Sore harinya saya mengajar di TKA /TPA Al Muhajirin,bahkan tahun 2004 mendirikan PAUD Al Muhajirin,tugas saya bertambah menjadi kepala PAUD Al Muhajirin. Walaupun tugas saya demikian banyak tapi sebagai seorang istri dan ibu keluarga adalah hal utama.

Menjadi CPNS

Pada tahun 2014 , alhamdulillah saya bersyukur menjadi salah satu yang lolos dalam CPNS K2 kab Cianjur. Saya bertugas di SDN Mande 3 sebagai guru pendidikan Agama Islam, selama tiga tahun saya bertugas di sana karena kondisi saya yang sempat sakit keras beberapa kali masuk rumah sakit akhirnya saya pindah tugas di SDN Kademangan hingga sekarang.


Alhamdulillah saat ini saya menjalankan tugas mulia ini sepenuh hati, semoga apa yang saya lakukan menjadi bekal amal menuju kehidupan abadi, karena kehidupan dunia hanya sementara, dan tiada hal yang paling di rindukan oleh setiap hamba selain mendapat keridoan Allah ,bahagia dunia dan akhirat, maka saat ini saya pun beusaha untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk hal hal yang bermanfaat, salah satunya menjadi pelatih pembina pramuka di kwarcab Cianjur.

Saat ini saya telah dikaruniai tiga putra dan satu putri.Putra pertama tengah kuliah di STAI Al Azhari semester 5, yang kedua duduk di bangku SMK kelas sebelas sambil mondok di pesantren At Taqwa,anak ketiga yang perempuan dusuk di bangku kelas lima ,dan yang paling kecil kelas dua.

Pesan Untuk Adik-adik siswa SMPN 1 Mande

Pesan saya untuk adik adik siswa siswi SMPN 1 Mande, juga generasi muda pada umumnya, isilah masa muda kita dengan hal hal yang berguna karena waktu tidak akan kembali maka ukirlah sejarah kita dengan sesuatu yang bermakna raihlah cita cita setinggi angkasa,semoga kita dapat meraih kesuksesan bukan hanya di dunia namun juga kebahagiaan di akhirat, jadilah generasi muda yang berguna bagi agama,bangsa dan negara.

Baca Juga:  Kakang Rudianto, from Zero to Hero

Ada pengalaman saya yang mungkin dapat menjadi motivasi untuk adik adik yang memiliki kondisi yang sama dengan permasalaha keluarga untuk tabah dan tetap semangat belajar, dengan tempaan kesulitan lambat laun kita dapat menjadi pribadi yang tangguh, alhamdulillah ketika selesai kuliah jurusan PGTKI di STAI Siliwangi Bandung, saya mendapat predikat cumlaude walaupun bergelut dengan kesibukan dan perjuangan di keluarga.

Catatan Redaksi:

Jika kita membaca pengalaman hidup dari Bu Tutin Rustini, kita akan mendapat beberapa nilai yang berguna kehidupan.

Pertama, kesungguhan menjalankan kehidupan. Walau dalam kondisi apapun, semangat untuk berkarya tetap terjaga, disertai keyakinan penuh, Allah akan selalu memberi jalan.

Kedua, kesetiaan terhadap pasangan. Kehidupan rumah tangga pada prinsipnya merupakan perwujudan komitmen. Komitmen untuk mengayun langkah bersama menuju tujuan rumah tangga.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Profil Penulis

Deni Kurnia
Deni Kurnia
Seorang Pembelajar, Tak Lebih.

www.abufadli.com

Bagikan:

Tags

Related Post

7 tanggapan untuk “Bu Tutin Rustini: Tentang Kesetiaan dan Semangat Juang Seorang Alumni”

  1. Teti Sumiati ,SP.d, MP.d

    Assalamualaikum wr wb,ternyata,bu Tutin Rustiani adalah seorang wanita yang hebat,prestasi belajarnya,prestasi Organisasinya dan seorang istri yang Sholeh,seorang ibu di karunia empat Anak,wanita yg kuat sehingga dapat memanfaatkan waktu yang maksimal,akhirnya tercapailah yg menjadi impiannya,semoga Alloh memberikan yg terbaik lagi buat bu Tutin Rustini S.Pd I beserta keluarga.

Tinggalkan komentar