Siapa sih yang mau lingkungan sekolahnya kumuh, kucel, kumel, tak terawat dan gak enak dalam pandangan? Tentu jawabannya, gak ada yang suka seperti itu.
Rerata kita suka dengan lingkungan yang asri, nyaman, elok, dan tentu aman. Selain kondisi tersebut indah dalam pandangan, juga jadi nambah semangat. Percaya deh😁.
Lalu, kebersihan, ketertiban, dan keamanan atau K3, tanggung jawab siapa?
Of course, itu tanggung jawab kita semua yang ada dalam lingkungan tersebut. Walau dengan porsi yang berbeda, sesuai amanah yang diberikan.
Kalau di Satman, urusan K3 ini dikomandoi sebuah “pasukan”. Pasukan yang anggotanya perpaduan generasi muda dan generasi eks muda (tak berani menyebut “tua” hehe).
Untuk urusan keamanan, secara tugas utama, dipegang Mas Yudi. Walau dalam prakteknya, terutama malam, ada piket bergiliran.
Mas Yudi
Tapi uniknya juga, selain menjaga keamanan, ia juga piawai dalam memasak hidangan. Ga percaya? Buktikan sendiri. Tenaga Mas Yudi sering kami manfaatkan, misal dalam acara mabit RISMADA. Keamanan, plus Makanan.
Bah Entah
Bah Entah ini termasuk yang paling senior di SMPN 1 Mande. Waktu saya bersekolah di SMP ini (tahun lulus gak bakal diinfokan, takut keliatan tua😁), beliau sudah bekerja di sini.
Profil Bah Entah bisa dibaca DI SINI.
Bah Entah membuktikan kesetiaannya untuk menjaga kebersihan dan keindahan sekolah tercinta ini.
Mang Oleh
Mang Oleh, begitu kami memanggilnya. Nama lengkapnya sih Solehudin. Memiliki amanah bersama Bah Entah untuk memelihara kebersihan dan kenyamanan Satman.
Spesifikasi tugasnya, kantor-dapur-mesjid. Walau secara umum, ya menjaga kebersihan seluruh lingkungan.
Mang Irpan
Sapaan kita, Mang Irpan. Walau dari segi usia masih muda. Amanah tugas, ya bersinergi bekerja sama dengan semua caraka untuk menjaga K3.
Mang Usman
Mang Usman juga usianya masih muda. Masih kuat menaiki tangga, membetulkan atap yang bocor misalnya.
Amanah tugas, sama dengan carakan-caraka lain, bahu-membahu menjaga kebersihan dan keindahan Satman.
Ah…banyak sisi menarik yang bisa kita ungkapkan, dari setiap fenomena, setiap hal yang terkadang sederhana, seolah kurang bermakna. Namun ketika ditafakuri, sungguh memiliki makna.
Seperti sepeda, banyak unsur yang saling bersinergi, hingga sukses menghasilkan laju. Contoh pentil. Kecil, namun keberadaannya sangat bermanfaat untuk menjaga tetapnya angin dalam ban.
Kalimat terakhir untuk para “caraka” ini, terima kasih atas segala upaya menjaga K3. Tetap laksanakan tugas sesuai amanah yang telah disanggupi, dan tetap jaga kekompakan.
Profil Penulis
-
Seorang Pembelajar, Tak Lebih.
www.abufadli.com
Artikel Terbaru dari Penulis
- Satman News4 Oktober 2024Surat Edaran Kadisdikpora Cianjur tentang Penambahan Jam Pelajaran Keagamaan
- Artikel Pendidikan27 September 2024Perbedaan Disiplin Biasa dengan Disiplin Positif di Sekolah: Mana yang Lebih Efektif?
- Artikel Pendidikan26 September 2024Membangun Dunia Berkualitas Anak bersama Guru Hebat
- Satman News20 September 2024Ulasan Puisi “Buka Matamu Buka” Karya Bu Hadijah, S.Pd
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.