Curahan Hati Untuk Umi, Puisi Spesial Ananda Sofa dan Wafa

Sahabat Satman, begitu istimewanya seorang ibu (umi) sehingga Islam benar-benar memberinya kedudukan terhormat. Ia menjadi sosok yang begitu penting dalam proses pengasuhan dan pendidikan bagi anak-anaknya.

Hari ini, 22 Desember, adalah hari Ibu. Hari spesial untuk kaum yang menjadi perantara terlahirnya generasi.

Hari ini, berjuta ucapan selamat tersampaikan kepada jutaan ibu di dunia. Dan, web Satman pun dengan segala keterbatasan kata, berazam mengucapkan sesuatu yang semoga berharga, bagi umi bagi ibu.

Ada dua murid yang menuliskan puisi spesialnya, Wafa Nur Azizah dan Sofa Ulkarimah. Selamat membaca dan menyelami maknanya.

Hari ibu merupakan hari yang paling spesial bagi wanita di seluruh dunia

Sofa Ulkarimah


Ibu merupakan sosok penting dalam kehidupan anak, rasanya dari kecil hingga dewasa, anak pasti akan membutuhkan ibu. Untuk itu, di momen spesial ini tepatnya Hari ibu, tidak ada salahnya untuk mengucapkan selamat hari ibu dan terima kasih kepada ibu kita tercinta❤️.


Tanpa seorang ibu, tentu kita tidak akan bisa lahir ke dunia ini. Jasa ibu sangatlah besar untuk anak-anaknya, mulai dari masa mengandung,melahirkan,merawat,hingga sekarang membesarkan kita, bahkan nyawa juga ibu pertaruhkan untuk buah hati tercintanya

Darah dan airmataku mungkin tak akan sebanding dengan darah dan airmatamu, Ibu.


Ibu adalah cinta abadi. Dipelukanmu kurebahkan diriku yang putus asa di sela kejamnya dunia. Dipelukanmu kutemukan pula kekuatan untuk meneruskan perjalanan hidupku

Baca Juga:  Selamat Datang Bu Nuraeni dan Pak Bambang

Tiada bunga secantik dirimu, tiada dinding yang sekokoh tekadmu,tak ada sutra selembut belaianmu. Juga tak ada tempat senyaman pangkuanmu.

Tak ada jalan yang paling indah selain yang dilalui oleh tapak kakimu. Ibu, kaulah alasanku bertahan hidup sampai detik ini. Tak ada cinta di dunia ini yang seindah cintamu, Ibu.


Dikala suka dan duka kau selalu ada di sisi ku,ibu😊Waktu terus berjalan, tapi keindahan cintamu tak pernah berubah. Namamu akan selalu kukenang dalam hati, bagaikan nyala lilin yang menerangi hari-hari tergelapku.


Di hari ini jga sopa mau meminta maaf kepadamu,ibu🙏Seringkali membuat kesalahan,kekhilafan,kelelahan,bahkan mungkin kewalahan .Maafkan akuu ibuu🙏


Dan Terima kasih telah menjagaku selama ini. Hanya Allah yang bisa membalas semua kebaikanmu,di akhirat kelak.

Umiku, Cintaku, Belahan Jiwaku

Wafa Nurazizah

Selasa, 22 Desember 2020

Hi umi ku, cintaku, belahan jiwaku, separuh kehidupan ku, panutanku.
Aku ini putrimu, gadis yang paling kecil yang terlahir dari rahimmu.
Selamat hari ibu 🖤 ku ucapkan teruntuk dirimu, wanita yang paling cantik, wanita yang paling kuat, wanita yang paling sabar, aku ucapkan banyak banyak terimakasih teruntuk dirimu wahai panutanku ✨.


Aku memang bukan seorang penulis, aku tidak bisa mengeluarkan kata kata yang begitu indah. Tapi percayalah, aku seorang wanita yang sangat perasa. Aku pemakna kehidupan, aku mudah sekali mengambil pelajaran dari setiap langkah kehidupan ku.

Baca Juga:  Semarak Kemerdekaan dalam Readathon Bahasa Satman


Percayalah, hari ini, ucapan terimakasih ku, permintaan maaf ku, bukan hanya sekedar ketikan tangan di ponsel ku. Tetapi ini lah perkataan hatiku, hatiku yang berkata, hatiku yang bersuara dengan dibantu tanganku untuk mengatakan ini semua.


Umi, hebat ya dirimu. Aku ingin seperti dirimu, aku tiru agama mu, aku jadikan kau panutanku, surga ada ditelapak kaki mu, aku pengagum rahasia mu, meski kekaguman itu slalu tertutup oleh sikapku yang begitu buruk;).


Aku sakit hati karna diriku sendiri umi, aku mengakui dirimulah wanita yang paling hebat, dan hatiku mengatakan itu, tetapi diriku sendiri lah yang slalu mengingkari itu semua. Aku yang masih menjadi bebanmu, aku yang masih butuh dirimu tetapi aku belum bisa memperlakukan dirimu dengan sempurna, dengan penuh kasih sayang, aku belum bisa melakukan itu, maafkan aku umi;).
Ntah berapa banyak kata maaf dan terimakasih ku ucapkan, itu sama sekali tidak sebanding dengan pengorbanan mu, aku tau itu. Dan aku berharap, suatu saat nanti, bila diriku sudah berada di atas, sarjana telah menjadi miliku, kesuksesan sudah berada di tanganku, ilmu agama sudah benar-benar ku kuasai, akan ku pastikan, dirimu lah yang akan menjadi raja di istana ku nanti berdua bersama aby, dan aku bersama kakak kakak ku yang akan menjadikan kalian sebagai panutanku.
Dan bila takdir berpihak padaku, akan ku pastikan, “Harta, Tahta, Beban Orang Tua” Menjadi “Harta, Tahta, Kebanggaan Orang Tua”, di dunia ataupun di surga. Do’akan aku🙂

Baca Juga:  PAPAJAR KELUARGA SATMAN

I Love You 3000❤
~ Wafa Nur Azizah

Terimakasih Om Janu, atas gambar unggulannya

Profil Penulis

Deni Kurnia
Deni Kurnia
Seorang Pembelajar, Tak Lebih.

www.abufadli.com

Bagikan:

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar