Rame-Rame Bikin Petis di Jam Istirahat, Guru SMPN 1 Mande Punya Cara Unik Jaga Kebersamaan

Rame-Rame Bikin Petis di Jam Istirahat, Guru SMPN 1 Mande Punya Cara Unik Jaga Kebersamaan

Jam istirahat di sekolah biasanya identik dengan suara riuh anak-anak yang berlarian di halaman, atau antre panjang di kantin. Tapi ada pemandangan unik di SMPN 1 Mande: para guru perempuan kompak membuat petis untuk dinikmati bersama.

Bukan sekadar camilan, petis buatan mereka jadi semacam simbol keakraban. Dengan bahan sederhana yang mudah didapat, para guru saling berbagi tugas: ada yang sibuk mengulek bumbu, ada yang menyiapkan bahan utama, ada juga yang bertugas jadi komentator sekaligus penggembira. Gelak tawa pun pecah, membuat ruang guru berubah seperti dapur keluarga besar.

Yang menarik, bukan soal rasa petisnya saja, tapi cerita dan canda yang menyertainya. Di sela-sela mengaduk dan mencicipi, mereka berbagi kisah tentang siswa, keluarga, bahkan cerita masa kecil. “Petisnya jadi makin enak kalau dimakan sambil ketawa,” begitu celoteh salah seorang guru.

Tradisi kecil seperti ini mungkin terlihat sederhana, tapi punya arti besar. Di tengah rutinitas mengajar yang padat, momen kebersamaan dengan teman sejawat bisa jadi “charging” energi. Apalagi bagi para guru, kebersamaan adalah kunci agar tetap semangat mendidik.

Baca Juga:  Sisi Lain IHT, Lukisan Wajah Pemateri oleh Pak Aden Salman

Konon, ada juga “kompetisi tak resmi” di balik kegiatan ini: siapa yang paling jago bikin petis dengan rasa pas. Tapi hasil akhirnya tetap sama: cepat kosong karena disantap bersama, ditemani segelas teh hangat.

Dari sini kita belajar satu hal: kebersamaan tak selalu harus megah atau mahal. Kadang, cukup dengan sebongkah petis, sejumput canda, dan hati yang tulus berbagi.

Profil Penulis

Deni Kurnia
Deni Kurnia
Seorang Pembelajar, Tak Lebih.

www.abufadli.com

Bagikan:

Tags

Related Post