Bedah Puisi RUHKU Karya Bu Nina Gartina

Sudah agak lama juga, Website kita tercinta ini tak mengulas karya sastra, khususnya puisi. Membaca puisi, dengan tujuan untuk memahami maknanya, perlu ketajaman rasa.

Memang inilah salah satu kekhasan karya sastra ini. Singkat kalimatnya, banyak mengandung konotasi, metafora, dan terkadang diksi yang susah difahami, jika tak berulang dibacanya.

Kali ini, disela banyaknya aktivitas di SMPN 1 Mande, admin mencoba mengangkat sebuah puisi terbaru karya seorang guru, Bu Nina Gartina. Ya hitung-hitung rehat atau hiling-lah. Disertai ulasan alakadarnya, untuk membantu kita memahami makna dari setiap untaian kalimat dalam puisi tersebut.

Puisi ini relevan dengan suasana bulan ini, maulid Nabi Muhammad SAW. Bisa kita katakan, ini sebagai salah satu manifestasi kerinduan dan kecintaan kepada junjunan alam, baginda Nabi yang mulia.

Yuk kita selami arti dan maknanya.

Ruhku

Karya Nina Gartina

Ruhku

Ruhku haus dijamu
Suguhan segar pelembut qalbu

Menderu
Dawai rindu pada-Mu juga pada kasih-Mu
Dalam deraan godaan nafsu

Gelayut ragu
Pengganggu qalbu
Aku tak hendak berkawan denganmu!

Baca Juga:  Sekilas tentang RISMADA, Rohis Remaja SMPN 1 Mande

Degupku biarkan hanyut
Mengalun
Membentuk palung Rindu
Pada-Mu Rabbku
Juga pada kasih-Mu, duhai Nabiku

Ruhku
Luruhlah dalam Khusyu

Puisi Menjadi Narasi

Baik, kita mulai saja.

Ruhku

Ruhku haus dijamu,
[dengan] Suguhan segar [yang menjadi] pelembut qalbu

[Jiwa serasa] Menderu
[Memetik] Dawai [mengumandangkan senandung] rindu pada-Mu juga pada kasih-Mu
[walau] Dalam deraan godaan nafsu [yang terus memburu]

[kadang] Gelayut ragu [mengganggu], [menghantui hidupku]
[Wahai] Pengganggu qalbu
[ kukatakan padamu], Aku tak hendak berkawan denganmu!

Degup [jantung]ku, [desah nafasku], [alir darahku], biarkan hanyut
Mengalun, [mengalir]
Membentuk palung Rindu
Pada-Mu Rabbku
Juga pada kasih-Mu, duhai Nabiku

Ruhku
Luruhlah dalam Khusyu
, [dalam munajatku]

Simpulan

Puisi ini adalah sebuah ekspresi kerinduan kepada junjunan alam baginda Nabi Muhammad SAW. Sebuah kerinduan mendalam luruh, dalam alunan doa dan shalawat. Semoga beliau memperkenankan kita meminum jamuan istimewanya di telaga Kautsar.

Definisi Diksi

  1. Dawai adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan cara menggetarkan dawai atau senar
  2. Gelayut adalah berayun-ayun atau bergantung
  3. Luruh adalah  jatuh atau gugur karena sudah sampai waktunya
Baca Juga:  Sanroh SMPN 1 Mande dan Syukuran Khitanan ananda Diardana, putra terkasih Bu Ratna

Profil Penulis

Deni Kurnia
Deni Kurnia
Seorang Pembelajar, Tak Lebih.

www.abufadli.com

Bagikan:

Tags

Related Post