Cinta itu meringankan beban, menghilangkan kurang, menutupi aib, memperpendek waktu, memperpanjang sabar, memberi nyawa pada lidah dan menderaskan airmata
Maka ia yang mencintai, menjadi lunak hatinya, malu dan sungkan, menundukkan pandangan, banyak bercakap dalam hatinya, halus tuturnya, mudah tersentuh hatinya
Benci itu membakar, memantik curiga, menyingkap aib, memercik kesumat, membarakan dengki, menyuapi hawa nafsu dengan prasangka, gemuruh dalam dada yang meledak-ledak
Maka ia yang membenci, buta dari kebaikan, tuli dari penjelasan, bebal terhadap nasihat, keras dan kasar, meninggi hidung, selalu mencari orang untuk direndahkan, menindas dan culas
Mencintai itu memang sulit, sedangkan membenci itu mudah. Sebab cinta itu perlu alasan, meski tak perlu balasan. Tapi benci selalu menuntut balasan, dan tak perlu alasan
Ada rasa yang menenangkan saat menyatakan cinta, atau lebih indah kala ditahan, tapi memendam benci selalu menyakiti, menyatakannya sebabkan permusuhan
Lalu mengapa masih banyak yang memilih membenci ketimbang mencintai? Sebab mereka kira cinta itu dinikmati orang lain, sementara dengan benci mereka bisa menyakiti orang lain
Padahal, Allah ajarkan kita, SEBALIKNYA. Cinta itu dinikmati diri sendiri, dan benci itu menyakiti diri sendiri
Profil Penulis
-
Seorang Pembelajar, Tak Lebih.
www.abufadli.com
Artikel Terbaru dari Penulis
- Satman News4 Oktober 2024Surat Edaran Kadisdikpora Cianjur tentang Penambahan Jam Pelajaran Keagamaan
- Artikel Pendidikan27 September 2024Perbedaan Disiplin Biasa dengan Disiplin Positif di Sekolah: Mana yang Lebih Efektif?
- Artikel Pendidikan26 September 2024Membangun Dunia Berkualitas Anak bersama Guru Hebat
- Satman News20 September 2024Ulasan Puisi “Buka Matamu Buka” Karya Bu Hadijah, S.Pd
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.