
Mengingati diri Dengan Maulid Nabi
Mengingati Tiap Diri Dengan Maulid
Saya heran dengan mereka yang mengaku memperingati maulid, tapi lisannya kemana-mana menjatuhkan orang, berprasangka buruk, dan menganggap selain kelompoknya berarti buruk
Saya heran dengan mereka yang mengaku Muslim, tapi mudah menyesatkan Muslim lainnya, hanya karena berbeda mengambil pendapat, salah satunya tentang peringatan maulid
Ada yang memperingati maulid sebab tahu dalilnya, ada pula yang tak peringati maulid sebab itu pendapatnya, dalam pandangan saya, itu pilihan masing-masing, silakan kalau ada dalil
Tapi yang saya sayangkan, yang tidak memperingati maulid lalu menyesatkan yang mau memperingati, dan yang memperingati maulid lalu merasa paling hebat, dan menjatuhkan yang lain
Bagi saya memperingati maulid, berarti mengingatkan diri akan cinta pada baginda Rasulullah Muhammad saw, yang Allah perintahkan sepaket dengan cinta pada-Nya
Akan akhlak dan perilaku beliau Muhammad saw, akan cintanya beliau pada ummatnya, akan sayangnya beliau pada ummatnya, karena itu kita mencintai apa yang beliau cintai
Peringatan maulid berarti mensyukuri lahirnya manusia paling mulia, yang menggariskan perjuangan untuk mewujudkan #IslamRahmatanLilAlamin, dengan penerapan syariah
Dewasalah, bila memang maulid mengingatkan kita akan diri Rasulullah, harusnya kita lebih bisa menahan lisan kecuali dalam hal-hal yang lebih bermanfaat, lebih berpahala
Jangan sampai, kita merasa sebagai ummatnya Rasulullah, tapi kita ditolak oleh beliau ketika di yaumil qiyamah, sebab ternyata kita tak mencintai satu samalain sebagaimana beliau inginkan
Allahumma shalli ‘ala Muhammad, wa ‘ala aalihi wa ashaabihi ajmaiin, kita sungguh-sungguh menginginkan, semoga yang kita cintai Nabi Muhammad, berbangga dengan kita, bukan sebaliknya

Sederhana semoga memberi warna, sedikit namun semoga memberi arti.